KONSEP DASAR PEMROGRAMAN
Pemrograman dasar adalah pembelajaran yang memberikan dasar-dasar logika yang bersifat universal dan mengedepankan pembentukan pola pikir seseorang mengenai membuat suatu program yang efektif dan efisien. Sehingga dasar-dasar universal ini dapat diterapkan pada bahasa pemrograman apa pun, kapan pun, di mana pun.Hal tersebut mengingat bahwa penggunaan bahasa pemrograman akan sangat variatif berdasarkan kebutuhan sistem yang diperlukan. Industri pengembangan perangkat lunak juga terus berubah dan memiliki kebutuhan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Bisa jadi kebutuhan bahasa juga tiba-tiba berubah karena kehadiran proyek baru yang membutuhkan teknologi berbeda.
Pada akhirnya, mempelajari beragam bahasa pemrograman yang berbeda merupakan jalan yang akan ditempuh di sepanjang karier seorang programmer. Oleh karena itu, apa yang sebenarnya harus kita lakukan adalah mempelajari konsep-konsep dasar dari pemrograman itu sendiri.Berbagai konsep-konsep pemrograman dasar tersebut meliputi pengetahuan jenis bahasa pemrograman, langkah efisien membuat program, struktur bahasa pemrograman, logika pemrograman, dan berbagai pengetahuan pemrograman universal lainnya yang akan dipaparkan pada artikel langkah awal memasuki dunia pemrograman ini.
Konsep Dasar Pemrograman
.jpeg)
Pemrograman adalah aktivitas memberikan perintah terhadap komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman sendiri merupakan instruksi-instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas tertentu. Kumpulan tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh komputer tersebut kemudian akan menjadi program atau perangkat lunak.
Perangkat lunak adalah tuntunan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode-kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan telah dikompilasi dengan menggunakan compiler yang sesuai. Sebagai catatan, sebetulnya tidak semua program harus dikompilasi. Instruksi-instruksi yang dapat diterima oleh komputer dapat memiliki perbedaan sintaks (aturan menyusun kode) dari bahasa satu ke bahasa lain. Namun demikian logika dan algoritma yang digunakan tetap sama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menguasai logika, algoritma, dan struktur bahasa dari pemrograman agar apa pun bahasa pemrogramannya, kita dapat tetap memerintah komputer untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang merupakan esensi dari pekerjaan seorang programmer.
Ada tiga konsep dasar pemrograman komputer, yakni Input, Proses, dan Output.
・Input merupakan proses memasukkan data ke dalam komputer melalui penggunaan perangkat input (mouse, keyboard dan lain-lain)
・Setelah data melalui tahap input, maka akan dilakukan Proses data menggunakan hardware processing yang biasanya tersusun dari : menghitung, mengolah, mengurutkan, membandingkan, dan mencari penyimpanan.
・Setelah data dilakukan proses maka akan tampil berupa informasi melalui perangkat output yang tersedia (speaker, monitor, dan lain-lain).
Jenis Bahasa Pemrograman
Terdapat banyak sekali bahasa pemrograman yang kini beredar luas dan digunakan oleh industri pengembangan perangkat lunak. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Java, Python, C/C++, Visual Basic, PHP, dsb.
Meskipun ada ratusan jenis, secara umum bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- bahasa pemrograman tingkat rendah (low level programming language), dan
- bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level programming language).
Terdapat juga bahasa mesin (machines language) yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer namun tidak relevan dalam pemrograman karena bahasa ini tidak dapat dipahami oleh manusia. Pengelompokan bahasa pemrograman ini didasarkan pada tingkat kemiripan perintah/sintaks dengan bahasa manusia.
Secara umum, Konsep Dasar Pemrograman adalah Input – Proses – Output (IPO). Seiring berjalannya waktu, konsep tersebut menjadi berkembang menjadi Originating – Input – Proses – Distribusi | Storage.
1.Originating
Berhubungan dengan pengumpulan data, biasanya berbentuk pencatatan data kedokumen dasar. Setelah data dikumpulkan, dilakukan proses input.
2. Input
Pada tahap input, data-data dimasukkan ke dalam proses komputer melalui peralatan input.
3. Proses
Untuk tahap proses, data diolah dari data-data yang sudah dinput. Proses ini berupa menghitung, membandingkan, mengurutkan, mengklasifikasikan, mengendalikan dan mencari di storage.
4. Output
Tahap ini merupakan tahap menghasilkan keluaran berdasarkan proses pengolahan data yang dikeluarkan ke peralatan output dalam bentuk informasi. Peralatan output ini berupa Speaker, monitor dan lain sebagainya.
5. Distribution
Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi terhadap pihak-pihak yang berhak mendapatkan dan membutuhkan informasi tersebut.
6. Storage
Sedangkan pada tahap storage ini, dilakukan perekaman hasil pengolahan data yang nantinya dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
7. DATA
Data adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat dipergunakan oleh user atau pemakai.
Tingkat Bahasa Pemrograman Komputer
Dalam ilmu pemrograman komputer dibedakan menjadi 2 tingkat yakni Bahasa Tingkat Rendah dan Bahasa Tingkat Tinggi.
1. Bahasa Tingkat Rendah
yakni bahasa pemrograman komputer yang mudah dimengerti oleh mesin. Bahasa ini langsung dikerjakan oleh mesin. Sebagai contoh bahasa standar yang telah banyak orang kendal yaitu assembler.
2. Bahasa Tingkat Tinggi
yakni bahasa yang sudah hampir mendekati tingkat manusia. Artinya pengguna sudah dapat memahami bahasa pemrograman ini. Sebagai contoh bahasa tingkat tinggi
adalah PHP, Jawa, C++, Pascal dan masih banyak lagi yang digunakan.
Logika Bahasa Pemrograman
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kode program yang dituliskan oleh seorang programmer berisi kumpulan instruksi yang tersusun secara teratur. Instruksi tersebut merupakan urutan langkah-langkah yang digunakan mulai dari membaca input, mengolah input, hingga menghasilkan output yang diharapkan.
Kumpulan instruksi yang tersusun tersebut haruslah benar secara logika, sehingga dalam hal ini programmer tidak bisa sembarangan ketika menyusunnya. Apabila instruksi tersusun tidak benar secara logika maka akan menghasilkan output yang salah, inilah yang disebut dengan algorithmic error atau kesalahan algoritma.
Dalam menyusun instruksi-instruksi tersebut ke dalam bahasa pemrograman, secara umum menggunakan pola berpikir yang sama dengan pola berpikir manusia secara umum ketika menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan kata lain, pola berpikir yang digunakan dalam bahasa pemrograman mengadopsi pola berpikir manusia. Secara umum terdapat tiga jenis alur proses instruksi dalam pemrograman yaitu:
・sekuensial,
・percabangan/bersyarat (conditional), dan
・perulangan (loop)
Langkah-langkah Membuat Program
1. Mendefinisikan masalah
Langkah ini sering kali tidak dilakukan oleh programmer terutama ketika bekerja secara individu. Programmer sering kali langsung membuat program begitu mendapat proyek untuk mengembangkan sebuah program/software tanpa mendefinisikan masalah terlebih dahulu. Akibat dari hal ini adalah ketidaksesuaiannya spesifisikasi program yang dibuat dengan kebutuhan yang diinginkan.
2. Merumuskan solusi
Setelah masalah didefinisikan dengan jelas, input yang diberikan sudah jelas, outputnya pun sudah jelas, langkah selanjutnya adalah mencari solusi bagaimana masalah tersebut diselesaikan. Dalam hal ini, seorang programmer dituntut harus bisa menyusun serangkaian urutan langkah untuk mengolah data input menjadi output yang diharapkan. Urutan langkah ini sering kali disebut dengan algoritma.
3. Menulis program
Setelah algoritma disusun oleh programmer, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan algoritma tersebut ke dalam kode program. Dalam hal ini programmer bisa menggunakan bahasa pemrograman apapun yang dikuasainya. Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan sintaks yang berbeda-beda, sehingga hendaknya seorang programmer memilih bahasa pemrograman yang paling dikuasainya atau disesuaikan dengan kebutuhan perangkat dan penggunanya.
4. Menguji program
Setelah program selesai dibuat, program tersebut harus diuji. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan program terbebas dari kesalahan sintaks (syntax error) maupun kesalahan algoritmiknya (algorithmic error). Adanya kesalahan algoritmik dalam sebuah program akan mengakibatkan adanya celah (bug) sehingga bisa menghasilkan output yang tidak sesuai dengan harapan. Proses pengujian dengan tujuan mencari bugini dinamakan debugging.
5. Menulis dokumentasi
Dokumentasi bagi seorang programmer diperlukan terutama pada saat akan melakukan perubahan program atau membaca program yang sudah ada. Untuk melakukan dokumentasi program, seorang programmer bisa menuliskan komentar-komentar pendek untuk memberi penjelasan maksud atau kegunaan dari modul atau bagian kode program tertentu. Proses ini bisa dilakukan pada saat yang bersamaan ketika menuliskan program. Namun akan lebih baik jika dituliskan pada file terpisah untuk kemudian dicetak di atas kertas jika diperlukan.
6. Perawatan
Langkah perawatan dilakukan pascaprogram selesai dibuat dan sudah digunakan oleh pengguna. Bug-bug yang sebelumnya tidak terdeteksi ketika langkah pengujian program bisa jadi muncul setelah digunakan oleh pengguna. Bisa juga pada proses perawatan ini ada penambahan fitur baru pada program yang telah dibuat, sehingga kode program perlu dirombak oleh programmer. Oleh karena itu, biasanya dalam proses software rilis ada perubahan version, misalnya versi 1.1, versi 1.2 dst.
Tujuan pembuatan program
• Menghasilkan solusi dari pemecahan permasalahan yang timbul.
• Untuk meningkatkan kualitas dan performa dari kinerja kerja.
• Membantu dalam proses pengambilan keputusan.
REFERENSI
1. https://serupa.id/pemrograman-dasar-konsep-logika-prinsip-langkah/
2. https://garudacyber.co.id/artikel/587-konsep-dasar-pemrograman
3. https://risalandi.com/pemrograman-komputer-dasar-dan-konsepnya/
Komentar
Posting Komentar